sekretariat@stikestelogorejo.ac.id (024) 76632823 +62 858-7599-4522

KONSUMSI ANTIBIOTIK TIMBULKAN RESISTENSI, BAGAIMANA MENCEGAHNYA?

Oleh Apt. Anifatus Sa’adah, M.Farm – Dosen S1 Farmasi STIKES Telogorejo Semarang

Setiap orang sakit tidak jarang mengonsumsi obat khususnya antibiotik. Antibiotik merupakan suatu golongan obat yang dapat membunuh bakteri. Antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi yang dikarenakan virus, jamur, atau nonbakteri lainnya. Penggunaan antibiotik yang tidak wajar bisa memicu terjadinya resistensi antibiotik. Lebih dari 60% negara di Asia Tenggara dapat membeli antibiotik tanpa adanya resep. Hal ini menjadi salah satu penyebab timbulnya resistensi antibiotik. Di Indonesia sendiri kejadian resistensi masih banyak ditemukan.

Resistensi antibiotik merupakan suatu keadaan terinfeksi bakteri dimana obat antibiotik yang digunakan tidak evektif untuk pengobatan, karena bakteri tersebut tidak sensitif oleh adanya antibiotik. Keadaan ini menunjukkan bahwa bakteri telah kebal terhadap antibiotik tersebut. Bagaimana sih bisa sampai terjadi resistensi antibiotik?

Hal-hal yang menyebabkan timbulnya resistensi antibiotik antara lain yang pertama, membeli antibiotik tanpa resep dokter. Sebenarnya tidak tahu apakah sakit yang kita alami membutuhkan antibiotik atau tidak, maka perlu untuk konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Kedua, seringkali seseorang yang mendapatkan antibiotik tidak menghabiskan obatnya, merasa sudah sembuh dari sakitnya. Sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya resistensi. Normalnya orang yang sedang sakit mendapatkan antibiotik, bakteri yang menginfeksi mati karena adanya obat tersebut. Namun, pada kondisi tertentu sebagian bakteri bermutasi dan membentuk kekebalan terhadap antibiotik.

Bahaya gak sih, jika resisten antibiotik? Resisten antibiotik dapat berakibat fatal. Penyakit infeksi yang dikarenakan bakteri resisten dapat menambah lamanya seseorang menderita suatu penyakit, meningkatkan keparahan penyakit hingga meningkatnya resiko kemadian. Yang perlu di ingat, resistensi antibiotik ini dapat menular karena berpindahnya bakteri yang kebal tadi dari satu orang ke orang lain.

Lalu bagaimana kita bisa mencegahnya?

  1. Jaga kebersihan, mencuci tangan secara teratur dengan benar, melakukan vaksinasi.
  2. Gunakan antibiotik sesuai petunjuk dokter. Maksudnya konsumsi antibiotik hanya bila diresepkan oleh dokter
  3. Selalu habiskan antibiotik. Saat mendapatkan antibiotik, kita harus menghabiskannya. Ketika kita menggunakan obat secara tepat, manfaatnya tidak perlu diragukan lagi. Namun jika dikonsumsi secara tidak tepat dapat menimbulkan kerugian bagi kesehatan.
  4. Jangan pernah gunakan antibiotik sisa. Apabila anda sakit dan memerlukan antibiotik jangan asal menggunakan antibiotik, karena indikasi setiap orang berbeda-beda.
  5. Jangan gunakan antibiotik bersama orang lain.

Kita harus bijak dalam menggunakan obat, tidak hanya antibiotik saja. Supaya mengurangi lamanya perawatan, biaya perawatan, penularan terhadap orang lain, angka kematian dan tentunya mencegah resistensi.

Related Posts

Leave a Reply

Arsip Informasi