sekretariat@stikestelogorejo.ac.id (024) 76632823 +62 858-7599-4522

Mengenal Lebih Jauh Kanker Serviks, Mimpi Buruk para Wanita

Oleh : Mudy Oktiningrum, S.SiT., M.Keb, Dosen Prodi S-1 Kebidanan STIKES Telogorejo Semarang

Di antara sekian banyak jenis kanker, kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang hanya menyerang wanita. Kanker serviks sendiri terbentuk pada jaringan serviks—organ yang menghubungkan antara rahim dan vagina. Gejala kanker serviks biasanya tidak akan langsung muncul saat seseorang mengalaminya. Namun, dengan skrining rutin lewat tes Pap reguler, sel kanker bisa ditemukan.

Apa saja tanda-tanda kanker serviks? Untuk memahami lebih jauh tentang kanker serviks termasuk cara pengobatan dan pencegahannya, simak pembahasan berikut ini!

Penyebab Utama dan Faktor Risiko Kanker Serviks

Penyebab kanker serviks yang paling umum ditemukan adalah karena jenis human papillomavirus (HPV) jenis tertentu. Anda bisa tertular HPV dengan berbagai cara termasuk kontak kulit ke kulit di area genital, aktivitas seksual baik secara vaginal, anal, maupun oral, dan lain sebagainya.

Semua orang yang memiliki organ serviks berisiko mengalami kanker serviks. Namun, beberapa faktor bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kanker ini. Beberapa faktor tersebut antara lain adalah:

  • Berusia di bawah 45 tahun, kanker serviks lebih sering menyerang orang yang berusia muda.
  • Memiliki kekebalan tubuh yang lemah (misalnya saja menderita HIV atau AIDS).
  • Memiliki riwayat melahirkan banyak anak atau pernah melahirkan di usia dini (di bawah 17 tahun).
  • Ibu Anda pernah mengonsumsi obat hormonal dietilstilbestrol (DES) saat hamil.
  • Pernah menderita kanker vagina, vulva, ginjal, atau kandung kemih sebelumnya.

Meski pada stadium awal kanker serviks tidak menunjukkan tanda-tanda, pada stadium lanjut, pasien mungkin akan mengalami sejumlah gejala seperti:

  • Perdarahan vagina setelah berhubungan seksual, di antara periode menstruasi atau setelah memasuki usia menopause.
  • Keputihan berair atau berdarah yang berat dan berbau busuk.
  • Nyeri panggul atau rasa sakit saat berhubungan intim.

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, jangan ragu berkonsultasi pada dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Jumlah Kasus Kanker Serviks di Indonesia dan Dunia

Dengan predikat sebagai pembunuh wanita nomor satu di Indonesia, kasus kanker serviks cukup banyak ditemukan. Menurut data dari Kemenkes per Januari 2019, ada 23,4 kasus kanker serviks per 100.000 penduduk. Sementara itu, rata-rata kematian tercatat hingga 13,9 kasus per 100.000 penduduk.

Dilansir dari laman resmi WHO, kanker serviks adalah kanker paling umum nomor empat yang menyerang wanita secara global. Pada tahun 2020, tercatat ada 604.000 kasus baru kanker serviks yang terdiagnosis dengan 342.000 kematian di tahun yang sama. Sebanyak 90% dari kasus kematian kanker serviks dunia tahun 2020 terjadi di negara dengan penghasilan rendah hingga menengah.

Penanganan dan Pencegahan terhadap Kanker Serviks

Seperti jenis kanker lain, kanker serviks juga dapat ditangani dengan berbagai cara. Makin dini perawatan dilakukan, makin besar harapan hidup serta peluang kesembuhan pasien. Beberapa opsi pengobatan yang mungkin akan diberikan oleh dokter antara lain adalah:

  • Pembedahan. Kanker serviks pada stadium awal biasanya ditangani dengan operasi atau pembedahan, baik untuk membuang kanker atau mengangkat serviks dan uterus.
  • Radiasi. Terapi radiasi menggunakan sinar bertenaga tinggi untuk membunuh sel kanker.
  • Kemoterapi. Kemoterapi merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan obat-obatan tertentu untuk membunuh sel kanker.

Selain ketiga metode pengobatan di atas, ada juga cara pengobatan targeted therapy, imunoterapi, dan perawatan suportif (paliatif). Tenaga medis mungkin akan memadukan beberapa jenis terapi untuk memperoleh hasil pengobatan yang maksimal.

Meskipun Anda memiliki risiko tinggi terkena kanker serviks, ada beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mengurangi risiko dan mencegah kanker ini, yakni:

  • Melakukan vaksinasi HPV agar tidak terinfeksi virusnya.
  • Melakukan Pap tes secara rutin. Kebanyakan organisasi kesehatan menyarankan Pap tes dilakukan sejak usia 21 tahun.
  • ●       Melakukan aktivitas seksual yang aman (menggunakan kondom dan tidak berganti-ganti pasangan).
  • Berhenti merokok.

Dengan berbagai cara mencegah kanker serviks di atas, Anda bisa terhindar dari risiko kanker serviks yang menjadi mimpi buruk para wanita. Siap untuk melakukan perubahan saat ini juga?

Sumber:

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cervical-cancerhttps://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cervical-cancer/symptoms-causes/syc-20352501

Related Posts

Leave a Reply

Arsip Informasi