rtp mpltoto rtp mpl toto mpltoto prediksi mpl toto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltotompltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto mpltoto data cambodia ladangtoto data cambodia ladangtoto data japan data taiwan situs toto ladangtoto
sekretariat@stikestelogorejo.ac.id (024) 76632823 +62 858-7599-4522

Gendong Ala Kanguru Ternyata Bisa Turunkan Demam Bayi, Begini Caranya

Oleh Sri Hartini MA
Dosen STIKES Telogorejo

BAYI anda demam? Setiap bayi pasti pernah mengalami demam. Bayi dikatakan demam jika suhu tubuhnya di atas 37,5 oC atau lebih.  Sebagai orang tua, dalam menghadapi demam pada anak kita tidak boleh panik. Tidak harus segera dibawa ke rumah sakit, sebab demam pada bayi merupakan keadaan normal selama tidak ada penyakit yang lain, karena demam ini biasa terjadi dan bisa anda tangani di rumah.

Demam timbul sebagai pertanda bahwa tubuh bayi sedang melawan penyakit. Bayi setelah memperoleh imunisasi terkadang mengalami demam, ini memberikan bukti bahwa sistem kekebalan tubuh bayi bekerja dengan baik.

Demam bayi anda dapat juga disebabkan oleh aktivitas atau gerak berlebihan di luar ruangan saat cuaca panas, dan dapat pula terjadi manakala anda memakaikan baju pada bayi anda yang terlalu tebal.

Selama bayi anda masih aktif bergerak dan masih mau minum, maka kekhawatiran akan demam bayi anda tidak perlu terjadi

Manakala bayi mengalami demam dan disertai dengan tanda-tanda: tidak nafsu makan terlihat kurang minum (mulut kering, tidak ada air mata saat menangis, atau popok tidak sebasah biasanya), terlihat lesu dan tidak bersemangat saat diajak bermain.

Kemudian tidak responsif, rewel saat akan tidur, memiliki ruam, diare dan muntah sesak napas, bahkan kejang. Segera bawalah bayi anda ke dokter.

Gendong ala kanguru bukan berasal dari Australia, tetapi dari Bogota, Kolombia dan ditemukan serta dikembangkan oleh Dr Héctor Martínez Gómez dan Dr Edgar Rey, pada 1979.

Tujuannya adalah menyelamatkan bayi yang lahir belum cukup umur (prematur), agar tidak terjadi (hypotermi) suhu tubuh bayi di bawah normal (36,5oC – 37,5oC) dan ternyata gendong ala kanguru lebih efektif ketimbang menggunakan boks penghangat (inkubator).

Penemuan ini muncul setelah mencermati binatang berkantung kanguru yang lahirnya memang sangat imatur, karena tidak memiliki plasenta sehingga setelah lahir bayi kanguru disimpan di kantung perut ibunya untuk mencegah kedinginan.

Kondisi kantung induk kanguru hangat, menyesuaikan dengan kondisi bayi kanguru. Jika suhu bayi kanguru sudah meningkat, maka suhu di dalam kantung akan menurun atau menyesuaikan dengan sendirinya.

Dengan demikian, terjadi aliran panas dari tubuh induk kepada bayi kanguru sehingga bayi kanguru dapat tetap hidup terhindar dari bahaya hipotermi.

Nah, prinsip gendong ala kanguru ini dapat mempertahankan suhu tubuh bayi stabil dan optimal dimana terjadi perpindahan suhu melalui kontak kulit ibu dan bayi (skin to skin contact).

Proses perpindahan suhu dari ibu yang memiliki suhu normal, kepada bayi yang memiliki suhu demam, maka suhu bayi yang demam akan menurun. 

Hal ini terjadi karena proses fase Konduksi (kehilangan panas melalui persinggungan dengan benda yang lebih dingin).

Keuntungan gendong ala kanguru bagi bayi dan orangtuanya adalah pemindahan panas dari bayi ke ibu sangat efektif, denyut jantung bayi menjadi stabil, nafas teratur, oksigen dalam darah lancar.

Kemudian terjadi penambahan berat badan, perkembangan bayi lebih cepat, menurunkan frekuensi tangisan, mendukung ASI eksklusif, dan memperlama tidur nyenyak.

Adapun manfaat yang dapat dirasakan oleh orangtua yaitu mempercepat ikatan emosional bayi dan orang tua.

Cara gendong ala kanguru adalah bayi diletakkan di antara payudara ibu dalam posisi tegak dengan dada bayi menempel pada dada ibu, kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit tengadah.

Kedua tungkai bayi ditekuk sedikit seperti posisi kodok. Dalam posisi berdiri tubuh ibu dan bayi diikat dengan kain selendang atau kemben berbahan elastis untuk menahan badan bayi agar tidak jatuh.

Pastikan bahwa kain melekat erat dibagian dada dan bukan dibagian perut, jangan mengikat terlalu keras dibagian perut bayi tapi harus disekitar epigastrium (ulu hati) ibu.

Dengan cara ini bayi leluasa bernafas dengan perut dan nafas ibu akan menstimulasi bayinya. Bayi hanya mengenakan popok, topi hangat, dan kaos kaki.

Tetapi apabila suhu di luar sedang dingin, boleh dipakaikan baju tanpa lengan berbahan katun yang dibuka di bagian depannya, agar dada bayi tetap dapat menempel (kulit ke kulit) pada dada ibu.

Tubuh bayi dan ibu di tutupi dengan baju yang besar dan longgar (bila tidak ada baju ala kanguru), dengan memperhatikan wajah bayi agar tidak tertutup baju. Ibu dapat bebas bergerak, seperti duduk, berjalan, berdiri, makan, dan lain-lain.

Pada waktu tidur, perawatan ala  kanguru dapat dilakukan dengan cara posisi ibu setengah duduk atau dengan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu.

Pemberian obat penurun panas yang sesuai dengan anjuran dokter, tetap dilakukan agar demam tidak cepat naik.

Gendong ala kanguru ini dapat juga merupakan tindakan untuk menurunkan suhu tubuh bayi yang mengalami demam, terutama pada usia di bawah 12 bulan, sehingga prosedur gendong ala kanguru efektif terhadap suhu tubuh bayi dengan demam.

Jadi bila bayi anda mengalami demam dan tidak ada tanda-tanda lain yang perlu diwaspadai, maka cobalah terlebih dahulu dengan menggendong bayi anda ala kanguru sambil diperhatikan perkembangan kesehatan bayi anda.

Semoga bermanfaat untuk anda dan bayi anda. (*)

Sumber : http://jateng.tribunnews.com/2018/11/29/gendong-ala-kanguru-ternyata-bisa-turunkan-demam-bayi-begini-caranya?page=3

Related Posts

Arsip Informasi